Search Here

Akses Keuangan Makin Lancar Dengan TPKAD

Akses Keuangan Makin Lancar Dengan TPKAD

Akses Keuangan Makin Lancar Dengan TPKAD

  • Diterbitkan Oleh: Bidang
  • |
  • Pada: Aug 28, 2022

Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc mengukuhkan Tim Percerpatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Nusa Tenggara Barat secara serentak, bertempat di Hotel Pullman Kuta Mandalika Lombok Tengah, pada Senin (29/08/2022).


Pada kesempatan ini ada 7 Kabupaten/Kota yang di Provinsi NTB yang dikukuhkan menjadi TPAKD, antara lain Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu dan Kota Bima.


Sebelumnya sudah ada 3 TPAKD yang dikukuhkan antara lain TPAKD Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Bima.


Ini menjadikan seluruh kabupaten/kota di Provinsi NTB telah memiliki TPAKD.


Hadir dalam pengukuhan ini Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi, kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Perwakilan NTB Rico Rinaldi, Wakil Wali Kota Mataram TGH. Mujiburrahman serta Bupati/Walikota Kabupaten/Kota se-Provinsi Nusa Tenggara Barat.


TPAKD merupakan forum koordinasi pemerintah dan pemangku kepentingan untuk memastikan masyarakat dapat mengakses lembaga keuangan dalam menjalankan perekonomian khususnya melalui modal usaha.


Melalui TPAKD ini diharapkan dapat memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 


Dalam Sambutannya Gubernur NTB mengatakan, sebagian besar masyarakat  sudah mengetahui dampak meminjam uang pada rentenir, namun cara peminjam yang lebih mudah dan tidak prosedural menjadi daya tarik. 


“Masyarakat bukan tidak mau meminjam ke bank dan mereka tahu bahwa meminjam ke rentenir itu lebih mahal, tapi kadang-kadang meminjamnya lebih mudah dan tidak prosedural” ucapnya.


Gubernur menyampaikan saat ini NTB telah memiliki program “Mawar Emas” (Melawan Rentenir Berbasis Masjid), program ini diharapakan dapat melawan rentenir sekaligus untuk memaknai masjid sebagai tempat ibadah juga menjadi pusat perekonomian.


“Karena itu, kita ingin memaknai masjid sebagai center ekonomi dan bukan hanya untuk orang mengadu nasib kepada yang Maha Kuasa tapi dari masjid dapat menyelesaikan persoalan sehari-hari masyarakat kita." tutupnya.


Dalam acara tersebut, secara simbolis Gubernur NTB meyerahkan pembiayaan Mawar Emas kepada perwakilan jamaah masjid Desa Pagutan Kabupaten Lombok Tengah.(TK-Diskominfo)

Share:
Tags: