Upakara Peneduh Jagad

Mataram – Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana menghadiri acara Upakara Peneduh Jagad yang berlangsung di Perempatan Cakranegera, Kota Mataram, Selasa (01/02/2022). Dalam kegiatan ini, umat hindu hadir berdo’a kepada Tuhan YME meminta agar masyarakat dapat terhindar dari bencana alam dan pandemi Covid-19 dengan segala variannya, khususnya di Pulau Lombok dan Provinsi NTB umumnya.

Menurut Wali Kota Mataram upacara adat seperti Peneduh Jagad merupakan manifestasi kehidupan beragama untuk mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Sebuah kegiatan yang menggambarkan hubungan vertikal manusia dengan Tuhan, atas kepasrahan sebagai hamba yang lemah dan butuh pertolongan. “kegiatan ini menyadarkan kita bahwa kita makhluk yang lemah dan butuh pertolongan dari yang Maha Kuasa” ungkapnya.

Kemudian, Wali Kota mengapresiasi kegiatan karena bisa memberikan ketenangan dan kedamaian batin bagi semua. Terlebih warga kota yang sempat mengalami ketidakpasitan beberapa waktu yang lalu. Namun, sebagai umat beragama, masyarakat kota yakin bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semua hanya ketidak mampuan manusia untuk menjawab misteri tuhan.

Sehingga wali kota mengajak kepada semua untuk kembali mendekatkan diri kepada tuhan yang maha kuasa, tanpa mengabaikan hubungan sesama manusia, dan membangun hubungan dengan lingkungan.

Jika menilik kebelakang, persoalan Covid-19, tidak hanya menguji kesehatan, ekonomi, persoalan sosial kemasyarakatan yang sempat terputus, tetapi juga menguji mentalitas kita dan kepedulian satu sama yang lain.

Selain itu, Wali Kota juga berterimakasih kepada semua masyarakat Kota Mataram, atas kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19, sehingga saat ini angka penularan Covid-19 melandai. Upaya yang harus tetap diapresiasi serta dijaga sebagai bentuk tanggungjawab bersama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Mataram.

Sementara itu, Wakil Ketua panitia Ida Wayan Oka Santosa melaporkan kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Sulinggih Siwa buda dari seluruh penjuru Pulau Lombok. Acara ini sendiri dirangkaikan dengan beberapa acara sejak dilangsungkan pertemuan pada bulan Desember 2021 yang lalu. Seperti upacara memepada, yakni kegiatan menyucikan roh dari binatang yang digunakan untuk upacara, dan segare kertih, kegiatan untuk memohon air suci tengah samudera dan beberapa ritual penting lainnya. * (TK-Diskominfo)

Share your love

Leave a Reply