Kabaharkam Mabes POLRI Nilai Isolasi Mandiri Terpusat Mataram Baik
- Diterbitkan Oleh: Bidang
- |
- Pada: Aug 26, 2021
Mataram –Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kabaharkam) Mabes POLRI Komjen. Pol. Drs. Arief Sulistyanto., M.Si menilai kondisi Isolasi Mandiri Terpusat (Isoter) Pasien Covid-19 Kota Mataram dengan penialain yang baik.
Hal ini disampaikan disela kegiatan Kunjungan Pasar Dasan Agung dan kunjungan Isolasi Mandiri Terpusat yang didampingi oleh Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana yang bertempat di Hotel Nutana, Kota Mataram (26/08/2021).
Dalam keterangannya, Kabaharkam Polri Komjen. Pol. Drs. Arief Sulistyanto, M.Si. mengapresiasi inisiatif Pemerintah Kota Mataram bersama dengan TNI, Polri dan anggota Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda) dalam mewujudkan lokasi isolasi mandiri terpusat.
Terlebih dalam penerapannya, pasien mendapatkan pelayanan ramah dan nyaman dengan konsep service exelent dalam pemenuhan kebutuhan pasien, mulai dari pemberian obat, jam makan yang terarut dan aspek lain yang memungkinkan pasien merasa lebih nyaman ketika melakukan isolasi mandiri terpusat.
Menurut Arief, upaya ini menjadikan warga yang dirawat merasa nyaman dan puas selama melakukan isolasi mandiri terpusat. “warga masyarakat yang dirawat juga sangat puas," lanjutnya.
Program isoter ini dinilai Arief sebagai tindakan reaktif, preventif, serta treatment dari hasil kerja sama dengan anggota Forkopimda Provinsi NTB maupun Kota Mataram yang didukungan oleh masyarakat dalam realisasi di lapangan.
Sebelumnya, Wali Kota Mataram Mataram H. Mohan Roliskana bersama TNI, POLRI dan anggota Forkoimda Kota Mataram telah meresmikan kebijakan Isolasi Mandiri Terpusat (Isotar) pasien Covid-19 Kota Mataram yang bertempat di Hotel Nutana dan Fizz Hotel, beberapa waktu yang lalu.
Program ini dilaksanakan dengan tujuan menurunkan angka penyebaran Covid-19 pada tingkat keluarga. Dan bisa memantau dan mengawasi pasien dengan lebih optimal, dengan memberikan keamanan dan kenyaman kepada pasien yang melakukan isolasi mandiri terpusat tersebut. (*)