Book Appointment Now
Sabar dan Shalat: Perantara Pertolongan Allah SWT
Sabar dan Shalat: Perantara Pertolongan Allah SWT
Sabar dan shalat adalah perantara penting untuk memperoleh pertolongan dari Allah SWT. Hal ini disampaikan oleh Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman, dalam tausiyahnya pada Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Milad ke-26 Lingkungan Mas Mutiara, yang berlangsung di Masjid Baiturrahman, Lingkungan Emas Mutiara, Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, pada Selasa malam (21/01/2025).
“Kesabaran dalam menghadapi ujian hidup dan ketekunan dalam mendirikan shalat adalah kunci keberhasilan seorang hamba dalam mendapatkan pertolongan Allah SWT. Sikap sabar dan shalat yang khusyuk merupakan sarana untuk memperoleh kekuatan dan pertolongan Allah SWT dalam menghadapi ujian dunia”. Ungkap TGH Mujiburrahman.
Wakil Wali Kota Mataram mengisahkan perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW yang penuh tantangan. Salah satu contohnya adalah ketika Rasulullah menyampaikan dakwah di Thaif. Tidak hanya ditolak, namun juga mendapat perlakuan kasar, dihina, dicaci maki, bahkan dilempari batu hingga terluka. Meski demikian, Nabi Muhammad SAW tetap bersabar dan memilih mendoakan kebaikan bagi kaum yang menzaliminya.
“Ketika malaikat penjaga gunung menawarkan untuk meruntuhkan gunung kepada para kaum Thaif yang zalim, Rasulullah menolak. Beliau berkata, ‘Aku berharap dari anak cucu mereka kelak lahir generasi yang beriman kepada Allah SWT.’ Kini, Thaif dihuni oleh umat yang taat dan beriman, berkat doa dan kesabaran Nabi Muhammad SAW”. Terangnya.
Lebih lanjut, TGH Mujiburrahman menekankan pentingnya shalat sebagai tiang agama dan sumber ketenangan jiwa. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa ketenangan hati terletak dalam shalat. Seorang Muslim yang melaksanakan shalat dengan khusyuk dan ikhlas tidak hanya memenuhi kewajiban ibadah, tetapi juga membangun hubungan yang erat dengan Allah SWT.
“Shalat yang sempurna dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar. Namun, jika shalat belum dilakukan dengan khusyuk, ikhlas, dan penuh kesadaran, seseorang masih rentan terjerumus dalam hal-hal negatif. Oleh karena itu, kita harus terus meningkatkan kualitas shalat kita”. Ujarnya dengan senyum.
Diakhir penyampaiannya, Wakil Wali Kota memberikan pesan kepada seluruh hadirin dengan sebuah hadist “shalat adalah waktu seorang hamba berbisik-bisik kepada Tuhannya. Hadist tersebut menandakan bahwa seorang hamba sangat dekat dengan tuhannya.
“Betapa dekatnya kita dengan Allah SWT saat shalat. Maka jadikanlah shalat sebagai kebutuhan, bukan hanya rutinitas. Shalatlah karena kita memerlukan shalat sebagai benteng dari perbuatan keji dan mungkar”. Tutup Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman.