Book Appointment Now
Raih Predikat SAKIP BB, Pemkot Mataram Makin Akuntabel
Satu lagi prestasi di torehkan oleh Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana bersama jajarannya. Kota Mataram meraih Predikat BB untuk evaluasi Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) dari Kemenpan-RB Republik Indonesia. Piagam penghargaan tersebut diterima Wali Kota Mataram di ajang Penganugerahan Bersama Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi, dan di serahkan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PANRB) RI, Azwar Anas Abubakar, pada Selasa (6/12/2022), di Hotel Bidakara, Jakarta.
“Tentu saja capaian BB bukanlah predikat yg tertinggi. Kami tetap bersyukur atas capaian ini, dan terima kasih atas kerja keras tim pokja SAKIP yang terus mengawal proses perbaikan selama ini.” Ujar Wali Kota sesaat setelah menerima penghargaan tersebut.
Hal yang menggembirakan, capaian SAKIP BB oleh Pemerintah Kota Mataram ini, merupakan satu satunya Pemerintah Kota/Kabupaten di Provinsi NTB tahun ini yang di promosi menjadi BB. Ada pun daerah lain masih pada level B dan CC, bahkan C.
Jika melihat kebelakang Pada tahun 2014, nilai SAKIP Kota Mataram sebesar 58,1 poin dengan kategori CC. Belajar dari pengalaman, pada tahun 2017 Pemerintah Kota Mataram berhasil meningkatkan predikat dari kategori CC menjadi B dengan poin 63,13. Angka ini berhasil dipertahankan hingga tahun 2020 dengan poin sebesar 65,76. Pada evaluasi terakhir di tahun 2021, nilai SAKIP Kota Mataram adalah 66,62 dengan Level B. Dan pada tahun 2022 Pemerintah Kota Mataram berhasil meriah predikat BB.
“Tetapi kami akan secara berkelanjutan memperbaiki sehingga lebih baik di tahun tahun mendatang, Semoga ini bisa menjadi motivasi buat kami, untuk bisa lebih baik dan meraih predikat A atau AA di tahun mendatang,” harap Wali Kota yang didampingi oleh Asisten II, Asisten III, dan Kepala Dinas Pariwisata saat menerima penghargaan tersebut.
Nilai BB adalah nilai simbol akumulatif dari bobot dan kriteria penilaian yang meliputi 5 (lima) aspek dari siklus SAKIP, mencakup 5 komponen penilaian, yaitu Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Internal dan Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi. Tetapi yang penting adalah, capaian tersebut sudah memberikan isyarat bahwa peta jalan yang dilalui dalam proses dan siklus pembangunan di Kota Mataram sudah “on the right track”.
Dalam evaluasi SAKIP tersebut, para penyelenggara pemerintah sebagai pelayan publik “dituntun”, bahkan setengah dipaksa agar bekerja tidak lagi didasari oleh pemahaman berapa besar dana yang telah dan akan dihabiskan, namun bergeser menjadi berapa besar kinerja yang dihasilkan, dan kinerja tambahan yang diperlukan, agar tujuan yang ditetapkan dalam akhir periode dapat tercapai. Predikat BB atau diatasnya, dianggap sudah dinilai bahwa siklus yang dimulai dari perencanaan, pengukuran, pengendalian dan pelaporan relatif sudah bisa diukur secara rasional dan bisa dipertanggungjawabkan. Hal ini tentu membuat indikator kerja, mulai dari posisi, hendak kemana, bahkan target pencapaian bisa terukur belum, sudah atau melebih ekspektasi bisa lebih mudah terbaca.
Menurut Asisten 3 Setda Kota Mataram yang juga adalah Ketua Pokja SAKIP Kota Mataram, Evi Ganefia, pencapaian ini bukanlah melalui proses yang mudah. Dari pengalaman beberapa daerah, termasuk Kota Mataram, dalam capaian predikat evaluasi SAKIP ini, kenaikan satu level predikat amatlah sulit, terutama dari B menjadi BB. Dalam tahapan B menuju BB ada mekanisme diskusi panel internal yang alot antar evaluator di internal Kemenpan RB.
“Selanjutnya juga ada panel yang menghadirkan kepala daerah untuk mempresentasikan langsung profil kinerja pemerintah yang dipimpinnya. Hal ini dimaksud untuk memastikan komitmen Kepala Daerah, dalam hal ini Walikota Mataram, sebagai top leader , sekaligus mengukur sejauh mana “penghayatan” sang kepala daerah terhadap makna dan arti penting SAKIP ini secara menyeluruh.” Terangnya secara detail dan rinci.
Ditambahkan juga oleh Asisten II, Alwan Basri, dalam berbagai kesempatan Wali Kota selalu konsisten mendorong para pembantunya bekerja menerjemahkan visi dan misinya secara lebih terukur dan konkrit. “Bagaimana kerja kita dapat dirasakan oleh warga kota,“ ungkapnya. Itu salah satu narasi yang berulang ulang kali di sampaikan Wali Kota.
“ Kalau dalam bahasa perencanaan itu berarti, menekankan pemerintahan yang berorientasi kepada hasil (result oriented government).” ungkap mantan inspektur Kota Mataram ini.
Disamping itu, diperlukan kekompakan dan kolaborasi antar perangkat daerah, kata kuncinya ada pada kolaborasi antar SKPD, yang tercermin dari Cross Cuting dalam program, dan kegiatan prioritas yang terdeteksi dari pohon kinerja di level Kota Mataram. Serta yang terakhir adalah kerja keras secara keseluruhan ASN Kota Mataram, khusus nya peran para para perencana SKPD, baik itu pejabat fungsional perencana, maupun non fungsional, serta intensitas koordinasi yang solid dan kompak dalam mengawal proses perbaikan SAKIP ini.
“Sehingga proses yang makin akuntabel, ujungnya adalah tingkat kepercayaan publik dan warga kota Mataram terhadap pemerintah dipastikan akan meningkat,” harap Alwan dengan optimis.(TK-DISKOMINFO)