Search Here

Pemerintah Kota Mataram Peringati Hari Pendidikan Nasional yang di rangkai dengan Hari Otonomi Daerah (OTDA) ke XXIII Tahun 2019

Pemerintah Kota Mataram Peringati Hari Pendidikan Nasional yang di rangkai dengan Hari Otonomi Daerah (OTDA) ke XXIII Tahun 2019

Pemerintah Kota Mataram Peringati Hari Pendidikan Nasional yang di rangkai dengan Hari Otonomi Daerah (OTDA) ke XXIII Tahun 2019

  • Diterbitkan Oleh: Admin
  • |
  • Pada: May 01, 2019

Mataram - Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh memimpin langsung upacara dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dirangkai dengan Hari Otonomi Daerah (OTDA) ke XXIII Tahun 2019, Kamis (02/05/19) yang bertempat di Halaman Kantor Wali Kota Mataram. Upacara tersebut dihadiri oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Pemerintah Kota Mataram.

Di awal sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendi yang dibacakan oleh Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh menjelaskan bahwa Bangsa Indonesia baru saja berhasil melewati tahap puncak perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak, tanggal 17 April 2019 yang lalu. Kini prosesnya masih berlanjut menuju penentuan akhir tanggal 22 Mei 2019. Dilihat dari sudut pandang pendidikan, di dalam Pemilihan Umum harus terjadi proses pembelajaran bagi setiap warga negara. Proses belajar pada hakikatnya adalah momentum terjadinya perubahan tingkah laku menuju ke kedewasaan.

Terbentuknya warga negara yang demokratis merupakan tujuan pendidikan nasional. Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 13 menyebutkan “Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2019 mengambil tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan.” Tema ini mencerminkan pesan penting Ki Hajar Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang syarat nilai dan pengalaman kebudayaan guna membingkai hadirnya sumberdaya-sumberdaya manusia yang berkualitas, demi terwujudnya Indonesia yang berkemajuan.

Dalam perspektif Kemendikbud pembangunan sumber daya manusia menekankan dua penguatan, yaitu pendidikan karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil dan cakap dalam memasuki dunia kerja. Dalam pendidikan karakter dimaksudkan untuk membentuk insan berakhlak mulia, empan papan, sopan santun, tanggung jawab, serta budi pekerti yang luhur. Sementara ikhtiar membekali ketrampilan dan kecakapan disertai pula dengan penanaman jiwa kewirausahaan. Tentu, semua itu membutuhkan profesionalitas kinerja segenap pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan di tingkat pusat dan daerah.

Hadirnya Revolusi Industri 4.0 telah mempengaruhi cara kita hidup, bekerja, dan belajar. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat mempengaruhi cara berpikir, berperilaku dan karakter peserta didik. Peserta didik harus memiliki karakter dan jati diri bangsa di tengah perubahan global yang bergerak cepat.

Saat ini peserta didik didominasi Generasi Z yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi. Mereka lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia melalui tri pusat pendidikan: keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga pusat pendidikan tersebut harus saling mendukung dan menguatkan.

Selain itu juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga mengatakan bahwa anggaran pendidikan sekitar 63% dikelola daerah. Oleh karena itu, perlu diingatkan terus-menerus agar daerah mengambil peran yang lebih aktif dalam memanfaatkan dana APBN baik melalui Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan memperhatikan kualitas pemanfaatan untuk program-program prioritas, serta APBD yang menjamin anggaran pendidikan minimal 20%.

Selaras dengan itu, dalam konteks kebudayaan, posisi kebudayaan sebagai basis pendidikan nasional semakin kukuh dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, serta Kongres Kebudayaan tahun 2018. Implementasinya diharapkan semakin meningkatkan ketahanan budaya, meningkat pula dalam mengambil peran di tengah peradaban dunia.

Penguatan karakter anak juga ditopang dengan hadirnya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Kecintaan dan kebanggaan pada simbol-simbol negara itu harus terus ditanamkan agar mampu membentuk generasi yang kuat rasa nasionalismenya dan berjiwa patriot.

Melalui momentum Hari Pendidikan Nasional ini, Muhadjir Effendi mengajak masyarakat untuk konsentrasikan segenap potensi pendidikan nasional yang menitikberatkan pembangunan sumberdaya manusia yang dilandasi karakter yang kuat, ketrampilan, dan kecakapan yang tinggi, sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin kompetitif.

Di akhir Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019, Pemerintah Kota Mataram memberikan penghargaan kepada siswa siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mendapatkan peringkat tiga besar dalam lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat Kota Mataram Tahun 2019.(ndh/nyem/ban-humas)

                         

Share:
Tags: