Search Here

Milad IGRA Ke-17

Milad IGRA Ke-17

Milad IGRA Ke-17

  • Diterbitkan Oleh: Admin
  • |
  • Pada: Oct 28, 2019

Milad IGRA Ke-17

Mataram-Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh menghadiri MILAD Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) yang ke-17 Tahun pada hari Senin (28/10/19) bertempat di Aula Pendopo Kantor Wali Kota Mataram. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Mataram H. Burhanul Islam, Bunda PAUD Kota Mataram Hj. Suryani Ahyar Abduh, Ketua GOW Kota Mataram Hj.Kinnastri Mohan Roliskana, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Kementrian Agama Provinsi NTB, Ketua PW IGRA Provinsi NTB Suzana M.Pd, Ketua PD IGRA Kota Mataram Muhammad Aeko Zulhimam S.Pd, dan Ustad Badrutamam Ahda serta Pimpinan Perangkat Daerah (PD) Pemerintah Kota Mataram. 

 “ Insyallah kita akan selalu bersinergi, Pemerintah Kota Mataram dengan segala urusan, tanggung jawabnya yang besar dan luas ini tentu dengan kemampuannya Pemerintah Kota Mataram khususnya IGRA akan mendapatkan perhatian lebih “, Ucap Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh di awal sambutannya. Ahyar berharap di Harlah IGRA yang ke-17 ini mudah-mudahan Madrasah yang ada di NTB khusunya di Kota Mataram ini menjadi Madrasah yang hebat, bermartabat.        

Sebelumnya Ketua PD IGRA Kota Mataram Aeko Zulhimam S.Pd dalam sambutannya mengatakan kegiatan Harlah IGRA ke-17 Tahun 2019 mengambil tema “ Wujudkan Guru Sebagai Penggerak Perubahan Menuju Indonesia Cerdas Berkarakter Dalam Revolusi Industri 4.0”. Menurutnya yang dimaksud revolusi industri 4.0 adalah dimana sekarang ini adalah era dimana semua dituntut serba instans, serba cepat. “ Karena kalau kita tidak mampu menyiapkan generasi-generasi dimasa yang akan datang maka bersiaplah bangsa kita akan menjadi bangsa yang tertinggal”, Katanya. Aeko menambahkan selaku guru kita harus mampu menyiapkan generasi bangsa kedepan agar siap bersaing dengan Negara-negara lain. 

Sedangkan dalam sambutan Ketua PW IGRA Provinsi NTB Suzana M.Pd menjelaskan bahwa orgnisasi IGRA adalah organisasi profesi yang merupakan wadah pembinaan dan kerjasama kepada guru Raudhatul Athfal dibawah Kementrian Agama. Organisasi ini dibentuk ditingkat Pusat pada tanggal 29 Oktober 2002 bertempat di Ciawi Bogor, sedangkan di NTB sendiri dirintis oleh bunda Hj. Bq Parihun. IGRA memiliki visi terwujudnya pendidikan dan tenaga kependidikan Raudhatul Athfal yang professional, unggul, dan islami. Suzana mengatakan didalam era Revolusi Industri 4.0 ini sistem pendidikan nasional dihadapkan pada tantangan yang amat komplek tapi sangat menarik, karena akan bersaing dengan mesin yang jauh lebih cerdas, lebih cepat, lebih efektif dalam pencarian informasi dan pengetahuan.  Demikian juga peran guru berubah yang semula menjadi pemberi pengetahuan menjadi mentor, menjadi fasilitator, menjadi motivator, dan inspirator untuk mengemban imajinasi, kreatifitas, dan nilai-nilai karakter anak. Oleh karena itu IGRA sebagai organisasai profesi tertantang juga untuk mampu menggerakkan guru, pendidik dan tenaga pendidikan untuk memberikan andil tidak hanya menyelenggarakan pendidikan disekolah saja tetapi harus terpanggil untuk ikut melahirkan pemikiran transformatif dalam pengembangan kebijakan pemerintah, pengelolaan program, pembangunan pusat maupun daerah serta dalam melahirkan berbagai gagasan dan tindakan inovatif sesuai dengan tantangan abad ke 21. (ndh/bani-humas)