Search Here

Festival Pasar Rakyat di Pasar Dasar Agung

Festival Pasar Rakyat di Pasar Dasar Agung

Festival Pasar Rakyat di Pasar Dasar Agung

  • Diterbitkan Oleh: Admin
  • |
  • Pada: Oct 27, 2019

Festival Pasar Rakyat di Pasar Dasar Agung

Mataram-Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh menghadiri acara Festival Pasar Rakyat (FPR) pada hari Minggu pagi (27/10/19) yang bertempat di Pasar Dasan Agung. Turut hadir pada acara tersebut adalah Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli Ibu Jenik Andreas, Pimpinan Adira Finance Bali Nusra Surya Almada Syahlani, dan seluruh Pimpinan Perangkat Daerah (PD) Kota Mataram.

Dalam sambutannya Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli Ibu Jenik Andreas mengatakan bahwa Festival Pasar Rakyat kali ini merupakan Festival Pasar Rakyat yang Ke-5  yang digagas oleh Yayasan Danamon Peduli. FPR  merupakan bagian dari kampanye gerakan sosial yang bertujuan untuk menarik kembali masyarakat untuk tetap setia menjadi bagian dari perkembangan pasar rakyat di Indonesia. Jenik menjelaskan bahwa setelah melalui beberapa proses pembelajaran selama lima tahun, Yayasan Danamon Peduli menilai bahwa formulasi FPR yang terbaik adalah mendekatkannya atau melekatkannya kepada para pemangku kepentingan dari pasar itu sendiri dan komunitas, Komunitas disini termasuk didalamnya adalah seni budaya, pendidikan, lingkungan dan kepemudaan. “ Jadi untuk itu kami menamakan festival ini adalah festival Pasar Rakyat berbasis Komunitas”, Ucapnya. 

Pada Tahun 2019 ini Yayasan Danamon Peduli mengadakan FPR di lima kota seluruh Indonesia yaitu Magelang, Bogor, Mataram, Pontianak, dan akan ditutup rangkaian FPR pada tanggal 10 November di pasar Badung Bali. Selain itu juga pada FPR tahun ini Yayasan Danamon Peduli bekerjasama dengan Adira Finance dengan semangat kemitraan yang setara dimana semua pihak adalah sama penting. Untuk di Kota Mataram FPR di adakan di pasar dasan agung karena pasar dasan agung merupakan lokasi dari Program Pasar Sejahtera Yayasan Danamon Peduli dan sudah berjalan selama 2 tahun yang dimulai pada tahun 2018 yang lalu, dan diharapkan pada tahun 2020 nanti pasar dasan agung dapat meraih atau mulai menerapkan Standart Nasional Indonesia (SNI). “ Saya mendengar bahwa pasar dasan agung akan menjadi pasar yang ber SNI yang pertama di Kota Mataram”, Kata Jenik.  Jadi beliau berharap dengan pasar dasan agung yang sudah ber SNI ini bisa menjadi pintu masuk untuk pasar-pasar yang lain. 

Sedangkan dalam sambutannya Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh mengatakan bahwa pasar tradisional merupakan ruang publik yang sangat luar biasa dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas, berekspresi dan berinovasi. “ Karena itu tadi saya sangat senang dan bangga bisa menghimpun beberapa komunitas-komunitas untuk mengisi, untuk berekspresi, untuk berkreasi, untuk berinovasi di pasar dassan agung ini”, Katanya. 

Ahyar juga menjelaskan Pemerintah Kota Mataram sangat memberikan perhatian terhadap pembangunan sarana dan prasarana perekonomian termasuk pasar. Kota Mataram merupakan Ibu Kota Provinsi yang kunjungan wisatanya mencapai 700 ribu setahun, maka harus terbuka untuk siap menerima perkembangan dinamika perekonomian di Kota Mataram termasuk pihak-pihak yang ingin berinvestasi. “ Maka karena itulah beberapa pasar modern, toko-toko modern memang saya ijinkan tetapi harus dikendalikan jumlahnya dan tidak boleh menggeser peran-peran dari pusat perdagangan tradisional di Kota Mataram”, Tegasnya. 

Di akhir sambutannya Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh berharap untuk terus bersama-sama bersinergi membangun pusat-pusat perdagangan, pusat-pusat perekonomian tradisional yang ada di Kota Mataram. “ Maka tentu pasar yang 19 ini akan terus kita lakukan pembenahan, penataan untuk meningkatkan fasilitasnya, dan kita berharap generasi muda kita generasi milenial kita untuk kembali kepasar, hidupkanlah pasar ini dan mari pasar ini kita jadikan ruang publik untuk berekspresi, berkreasi dan berinovasi”, Tutupnya. (ndh/bani-humas)